Setelah menyimak
tingginya angka kecelakaandan
penyebab utama kecelakaanpada periode mudik Lebaran tahun lalu, 2001, Anda yang berencana menempuh perjalanan darat saat mudik nanti seharusnya sudah meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan. Anda sudah seharusnya mengambil langkah-langkah pencegahan kecelakaan sendiri terlebih dahulu. Simaklah kiat-kiat menghindari kecelakaan saat mudik yang kami rangkum di bawah ini:
1. Camkan: jalanan adalah tempat yang berbahaya
Saat berkendara, apa pun kendaraan Anda, sebaiknya Anda tak boleh sedikit pun menganggap jalanan adalah tempat yang aman. Anda mesti selalu ingat bahwa jalanan adalah tempat yang sangat berbahaya, di mana segala macam tragedi bisa terjadi. Dengan kerangka berpikir seperti ini, Anda akan selalu mewaspadai potensi bahaya apa pun yang bisa terjadi dalam situasi berkendara Anda. Ingat, apa pun bisa terjadi.
2. Camkan: jalan rusak mungkin ada di depan Anda
Percaya kepada diri sendiri jelas boleh, tapi jangan percaya bahwa jalanan yang Anda akan lalui adalah jalan yang aman. Jalanan rusak di Indonesia bukanlah hal aneh. Apalagi, kelaikan jalan merupakan penyebab ketiga kecelakaan. Mengutuki keadaan jalan jelas bukan solusi. Alih-alih, saat berkendara, camkanlah dalam diri Anda bahwa Anda mesti selalu siap menghadapi lubang besar di depan atau jalan yang terlalu berpasir. Jangan menganggap bahwa jalan di depan Anda selalu mulus sehingga Anda bisa memacu kendaraan sesuka Anda. Dengan meningkatkan kewaspadaan akan kondisi jalan, Anda mudah-mudahan akan lebih antisipatif.
3. Camkan: pengendara lain bisa menghadirkan bahaya buat Anda
Percaya kepada diri sendiri jelas boleh, tapi jangan percaya bahwa pengendara lain akan sehati-hati Anda. Sikap ini penting Anda camkan saat Anda hendak pindah jalur, berbalik arah, menikung, menyalip, berbelok, berhenti, atau bahkan saat meluncur di belakang kendaraan lain. Jangan merasa bahwa setelah Anda menyalakan lampu sen saat hendak berbelok maka kendaraan lain pasti mengetahui dan memahami bahwa Anda akan berbelok. Tetap pantau dan waspadai laju dan gerak kendaraan yang terkait dengan arah belok Anda: misalnya yang di belakang Anda maupun yang dari arah berlawanan. Saat Anda di belakang kendaraan lain, camkan bahwa apa pun bisa terjadi: kendaraan di depan Anda bisa berhenti atau berbelok mendadak, misalnya. Dengan begitu, Anda sadar bahwa Anda mesti terus fokus kepada kemudi dan laju kendaraan Anda serta bisa lebih antisipatif.
4. Camkan: Anda bukan robot
Ingat, Anda adalah manusia! Manusia memiliki tingkat konsentrasi yang bisa turun. Manusia dipengaruhi oleh rasa letih dan kantuk, bahkan oleh rasa haus, lapar, dan jengkel. Kontrol diri Anda. Kendalikan nafsu Anda untuk cepat sampai di tempat tujuan saat Anda mengantuk atau letih. Camkan bahwa Anda tidak bisa mengemudikan kendaraan dengan maksimal dalam kondisi tidak maksimal. Pengendalian diri ini bisa jadi faktor penentu keselamatan perjalanan Anda.
5. Camkan: keselamatan adalah yang utama
Mirip dengan kiat di atas. Anda memang ingin cepat sampai di rumah orang tua atau kerabat di kampung halaman. Namun, ingatlah bahwa Anda tak ingin cepat sampai dalam keadaan cacat atau tewas. Terlambat sampai di tujuan dengan selamat masih jauh lebih baik dibandingkan dengan cepat sampai ke rumah sakit atau permakaman. Tujuan utama mudik bukanlah cepat sampai, melainkan sampai dengan selamat. Mentalitas ini akan membuat Anda lebih cermat, hati-hati, dan waspada.
6. Cek kendaraan Anda
Kelaikan kendaraan merupakan faktor kedua tertinggi penyebab kecelakaan mudik pada 2011. Ban gundul, rem blong, kemudi tidak stabil, hingga lampu rem yang bermasalah bisa menjadi awal sebuah tragedi. Pastikan kendaraan Anda prima untuk menempuh perjalanan jauh. Pastikan juga bahwa kendaraan Anda bisa membuat Anda mengendarainya dengan nyaman.
7. Jangan lakukan hal-hal bodoh
Dalam situasi tertentu, para pengendara motor dan mobil sering melakukan hal-hal yang sangat bodoh dan membahayakan. Melirik ke televisi yang ada di ruang kemudi, berbincang lewat ponsel, membaca dan mengirim SMS, sampai bercanda dengan penumpang adalah hal-hal bodoh yang bisa memicu kecelakaan.
Selain itu, para pengemudi juga sering melakukan hal-hal tidak perlu dan terbilang bodoh yang bisa mencelakai dirinya atau pengendara lain. Ketidaksabaran kadang membuat orang menerobos lampu merah, menerobos perlintasan kereta api, melajukan kendaraan bermawanan arah, berbelok atau berputar di tempat yang dilarang, berhenti di tempat yang tidak seharusnya, atau bahkan melanggar garis pembatas jalan yang tidak putus-putus di jalan menikung. Itu semua berpotensi membuat perjalanan mudik Anda menjadi satu perjalanan yang tragis.
Kematian memang takdir, tapi berusaha sebaik-baiknya merupakan tugas dan tanggung jawab manusia. Perjalanan mudik memang kadang menjadi satu perjuangan berat bagi kita: migrasi besar-besaran yang terjadi pada waktu bersamaan ini kerap menjadi satu ritus yang penuh tantangan. Namun, bagaimanapun kondisi dan situasinya, kitalah pihak pertama yang semestinya harus memastikan bahwa perjalanan kita aman. Berhati-hati dan waspadalah! Ingat, keselamatan kita adalah faktor yang paling penting.
tingginya angka kecelakaandan
penyebab utama kecelakaanpada periode mudik Lebaran tahun lalu, 2001, Anda yang berencana menempuh perjalanan darat saat mudik nanti seharusnya sudah meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan. Anda sudah seharusnya mengambil langkah-langkah pencegahan kecelakaan sendiri terlebih dahulu. Simaklah kiat-kiat menghindari kecelakaan saat mudik yang kami rangkum di bawah ini:
1. Camkan: jalanan adalah tempat yang berbahaya
Saat berkendara, apa pun kendaraan Anda, sebaiknya Anda tak boleh sedikit pun menganggap jalanan adalah tempat yang aman. Anda mesti selalu ingat bahwa jalanan adalah tempat yang sangat berbahaya, di mana segala macam tragedi bisa terjadi. Dengan kerangka berpikir seperti ini, Anda akan selalu mewaspadai potensi bahaya apa pun yang bisa terjadi dalam situasi berkendara Anda. Ingat, apa pun bisa terjadi.
2. Camkan: jalan rusak mungkin ada di depan Anda
Percaya kepada diri sendiri jelas boleh, tapi jangan percaya bahwa jalanan yang Anda akan lalui adalah jalan yang aman. Jalanan rusak di Indonesia bukanlah hal aneh. Apalagi, kelaikan jalan merupakan penyebab ketiga kecelakaan. Mengutuki keadaan jalan jelas bukan solusi. Alih-alih, saat berkendara, camkanlah dalam diri Anda bahwa Anda mesti selalu siap menghadapi lubang besar di depan atau jalan yang terlalu berpasir. Jangan menganggap bahwa jalan di depan Anda selalu mulus sehingga Anda bisa memacu kendaraan sesuka Anda. Dengan meningkatkan kewaspadaan akan kondisi jalan, Anda mudah-mudahan akan lebih antisipatif.
3. Camkan: pengendara lain bisa menghadirkan bahaya buat Anda
Percaya kepada diri sendiri jelas boleh, tapi jangan percaya bahwa pengendara lain akan sehati-hati Anda. Sikap ini penting Anda camkan saat Anda hendak pindah jalur, berbalik arah, menikung, menyalip, berbelok, berhenti, atau bahkan saat meluncur di belakang kendaraan lain. Jangan merasa bahwa setelah Anda menyalakan lampu sen saat hendak berbelok maka kendaraan lain pasti mengetahui dan memahami bahwa Anda akan berbelok. Tetap pantau dan waspadai laju dan gerak kendaraan yang terkait dengan arah belok Anda: misalnya yang di belakang Anda maupun yang dari arah berlawanan. Saat Anda di belakang kendaraan lain, camkan bahwa apa pun bisa terjadi: kendaraan di depan Anda bisa berhenti atau berbelok mendadak, misalnya. Dengan begitu, Anda sadar bahwa Anda mesti terus fokus kepada kemudi dan laju kendaraan Anda serta bisa lebih antisipatif.
4. Camkan: Anda bukan robot
Ingat, Anda adalah manusia! Manusia memiliki tingkat konsentrasi yang bisa turun. Manusia dipengaruhi oleh rasa letih dan kantuk, bahkan oleh rasa haus, lapar, dan jengkel. Kontrol diri Anda. Kendalikan nafsu Anda untuk cepat sampai di tempat tujuan saat Anda mengantuk atau letih. Camkan bahwa Anda tidak bisa mengemudikan kendaraan dengan maksimal dalam kondisi tidak maksimal. Pengendalian diri ini bisa jadi faktor penentu keselamatan perjalanan Anda.
5. Camkan: keselamatan adalah yang utama
Mirip dengan kiat di atas. Anda memang ingin cepat sampai di rumah orang tua atau kerabat di kampung halaman. Namun, ingatlah bahwa Anda tak ingin cepat sampai dalam keadaan cacat atau tewas. Terlambat sampai di tujuan dengan selamat masih jauh lebih baik dibandingkan dengan cepat sampai ke rumah sakit atau permakaman. Tujuan utama mudik bukanlah cepat sampai, melainkan sampai dengan selamat. Mentalitas ini akan membuat Anda lebih cermat, hati-hati, dan waspada.
6. Cek kendaraan Anda
Kelaikan kendaraan merupakan faktor kedua tertinggi penyebab kecelakaan mudik pada 2011. Ban gundul, rem blong, kemudi tidak stabil, hingga lampu rem yang bermasalah bisa menjadi awal sebuah tragedi. Pastikan kendaraan Anda prima untuk menempuh perjalanan jauh. Pastikan juga bahwa kendaraan Anda bisa membuat Anda mengendarainya dengan nyaman.
7. Jangan lakukan hal-hal bodoh
Dalam situasi tertentu, para pengendara motor dan mobil sering melakukan hal-hal yang sangat bodoh dan membahayakan. Melirik ke televisi yang ada di ruang kemudi, berbincang lewat ponsel, membaca dan mengirim SMS, sampai bercanda dengan penumpang adalah hal-hal bodoh yang bisa memicu kecelakaan.
Selain itu, para pengemudi juga sering melakukan hal-hal tidak perlu dan terbilang bodoh yang bisa mencelakai dirinya atau pengendara lain. Ketidaksabaran kadang membuat orang menerobos lampu merah, menerobos perlintasan kereta api, melajukan kendaraan bermawanan arah, berbelok atau berputar di tempat yang dilarang, berhenti di tempat yang tidak seharusnya, atau bahkan melanggar garis pembatas jalan yang tidak putus-putus di jalan menikung. Itu semua berpotensi membuat perjalanan mudik Anda menjadi satu perjalanan yang tragis.
Kematian memang takdir, tapi berusaha sebaik-baiknya merupakan tugas dan tanggung jawab manusia. Perjalanan mudik memang kadang menjadi satu perjuangan berat bagi kita: migrasi besar-besaran yang terjadi pada waktu bersamaan ini kerap menjadi satu ritus yang penuh tantangan. Namun, bagaimanapun kondisi dan situasinya, kitalah pihak pertama yang semestinya harus memastikan bahwa perjalanan kita aman. Berhati-hati dan waspadalah! Ingat, keselamatan kita adalah faktor yang paling penting.